Gawat!!! Puskesdes dan Pustu di Desa Perlis Jarang Buka

Editor: susilo author photo
Bagikan:
Komentar
Puskesdes Desa Perlis yang tutup meski saat hari kerja.

Pengawal | Perlis - Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes) di Desa Perlis, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat terlihat jarang dibuka alias tidak beraktifitas. Akibatnya, pelayanan kesehatan masyarakat di Desa tersebut pun terganggu.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Korwil LSM Investigasi Tipikor Bambang Tri Atmaja kepada awak media, Jum'at (20/3/2020) sekira jam 14.00 WIB. Dirinya merasa kecewa dengan pelayanan Pustu dan Puskesdes yang letaknya tidak terlalu jauh tersebut.

Bambang menambahkan, temuan itu berawal saat dirinya mengunjungi Desa Perlis, Rabu (18/3) kemarin, terkait info dari masyarakat bahwa Pustu dan Puskesdes di desa itu jarang buka.

Ternyata benar, saat dirinya mendatangi tempat pelayanan kesehatan masyarakat tersebut, tak satupun ada petugas kesehatan disana. Ironisnya, pintu Pustu dan Puskesdes terlihat terkunci rapat bak tak berpenghuni.

"Kalau tiba-tiba ada warga yang sakit gimana? Apa gunanya ada Pustu dan Puskesdes, kalau tidak bisa memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan maksimal," ketus Bambang.

Sementara, salah seorang kader kesehatan yang mengaku bernama Nani mengatakan, bahwa ada bidan yang berinisial THRS sering gak datang. "Bidan itu lah (THRS) yang seharusnya ditegur, jangan kami dan bidan P aja yang diusut-usut terus," ketus Nani dengan nada tinggi.

Menurutnya, Puskesdes itu hanya melayani persalinan saja dan tidak melayani pengobatan medis lainnya. Alasannya, puskemas gak sanggup mensuplay obat di Puskesdes tersebut. "Kalau bersalin biasanya disini bayar sekitar Rp700 ribu. Karena, obatnya bidan beli sendiri," pungkasnya.

Salah seorang warga Perlis yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, baik Pustu ataupun Puskesdes di desanya itu memang jarang buka. Sementara, akses untuk menuju rumah sakit di Brandan harus menggunakan sampan tambang.

"Kalau ada warga yang sakit gimana, mau berobat pun susah jadinya. Kan mubazir anggaran yang sudah dikucurkan untuk oprasional Pustu dan Puskesdes itu. Kami berharap, agar instansi terkait bisa segera mengambil kebijakan," harap warga.

Terpisah, Kepala Puskesmas Tangkahan Durian Zufrijal SKM saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp terkait masalah tersebut mengatakan, agar langsung menemuinya di jam dinas. "Jadwalnya (untuk Pustu) mau kita revisi," jawabnya singkat. (Ahmad)
Baca Juga
Bagikan:
Pengawal.id:
Berita Terkini
Komentar

Terkini