![]() |
Gunawan, pengamat sepakbola. |
ADA perbedaan signifikan kualitas timnas kelompok umur dengan timnas senior negara-negara top sepakbola dunia.
Di kelompok umur 17 ini misalnya, kekuatan Jepang tidaklah setangguh timnas seniornya, begitu juga dengan Korsel, Iran, dan Australia. Di zona Eropa, timnas U 17 Belanda malah sudah lebih dulu tersingkir dan terbenam di dasar klassemen grup sehingga gagal ke piala dunia.
Artinya, peta kekuatan anak-anak di kelompok umur ini tidak otomatis merefleksikan kekuatan seniornya. Kekuatan mereka merata dan bisa saling mengalahkan. Contohnya Jepang yang timnas seniornya adalah top Asia dan peringkat 16 FIFA, namun hanya mampu bermain imbang dgn Vietnam, bahkan kalah 2-3 dari Australia. Demikian juga dgn Australia yang ditahan imbang oleh Vietnam dan kalah dari UEA. Iran yang notabene adalah raksasa sepakbola Asia bersama Jepang malah kalah dari Oman dan berpotensi gugur di fase grup. Korsel sendiri takluk dari Indonesia 0-1 dan berada di bawah Garuda dalam klassement akhir Grup C.
Demikianlah realitas kekuatan timnas sepakbola kelompok umur yang sulit diprediksi karena tidak ada yang bisa memberi garansi karena tidak ada yang benar-benar bisa diunggulkan.
Lalu bagaimana dengan peluang Indonesia? Tergantung keyakinan, kemauan, kesiapan dan kekuatan, yaitu mental yg konsisten. Fisik, teknik, dan taktik saya kira sudah oke, tinggal konsistensi mentalitas yg perlu dijaga, sebab, mental yg tangguh adalah kunci penting meraih keberhasilan. Jepang, Saudi, dan Korsel agaknya tak terlalu berbahaya. Mungkin Uzbekistan dan Korut yang perlu kita waspadai.
Maka, terbanglah Garuda, kepakkan sayapmu dan asah terus cakarmu, buktikan bahwa kita mampu! (Gunawan/Pengamat Sepakbola)